Diskominfo Kab. PPUPPU

Kepala DPKP PPU Kukuhkan 164 Relawan Kebakaran Wilayah Waru dan Babulu

253
×

Kepala DPKP PPU Kukuhkan 164 Relawan Kebakaran Wilayah Waru dan Babulu

Sebarkan artikel ini
Kepala DPKP PPU Kukuhkan 164 Relawan Kebakaran Wilayah Waru dan Babulu. (Aby/Timeskaltim)

Timeskaltim.com, PPU – Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Drs. Fernando Simanjuntak, secara resmi mengukuhkan 164 Relawan Kebakaran (Redkar) dari Kecamatan Waru dan Babulu di Gedung Serba Guna Desa Sesulu pada Selasa, (10/12/2024). 

Dalam sambutannya, Fernando mengucapkan terima kasih atas kehadiran para relawan yang telah meluangkan waktu untuk mengikuti pengukuhan ini.

Ia menegaskan pentingnya peran relawan dalam membantu DPKP dalam menghadapi situasi darurat kebakaran di wilayah yang luas seperti Kabupaten PPU.

“Dengan dikukuhkannya relawan ini, mereka resmi menjadi bagian dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten PPU. Kami berharap, relawan ini dapat menjadi perpanjangan tangan kami dalam menyampaikan informasi dan komunikasi terkait kejadian kebakaran di wilayah masing-masing,” ujar Fernando.

Fernando menjelaskan bahwa dari total 285 relawan kebakaran yang telah terdaftar secara resmi, 164 di antaranya berasal dari Kecamatan Waru dan Babulu.

Sementara itu, pengukuhan untuk 131 relawan lainnya dari Kecamatan Penajam dan Sepaku akan dilaksanakan pada Rabu, (11/12/2024).

Ia juga menyoroti masih kurangnya jumlah relawan kebakaran dibandingkan dengan kebutuhan ideal. Saat ini, hanya 26 dari 54 desa/kelurahan di PPU yang telah memiliki Redkar.

“Idealnya, setiap desa atau kelurahan memiliki satu regu yang terdiri dari 10 orang. Namun, saat ini baru 285 artinya dari 54 desa atau kelurahan di kabupaten PPU masih kurang 255 personil,” jelasnya.

Fernando menegaskan pentingnya kehadiran Redkar, mengingat luasnya wilayah PPU dan terbatasnya posko pemadam kebakaran serta jumlah personel dinas.

Sebagai contoh, Kecamatan Babulu yang luas hanya memiliki satu posko kebakaran. Hal ini menyulitkan dinas untuk merespons cepat setiap kejadian.

“Oleh karena itu, Redkar sangat dibutuhkan sebagai garda terdepan yang mengetahui kondisi di desanya masing-masing,” tambahnya.

Selain pengukuhan, DPKP juga berencana mengadakan pelatihan bagi para relawan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian mereka dalam menangani situasi kebakaran.

“Kami berharap setelah pengukuhan ini, para relawan dapat menjalankan tugas dengan baik dan membantu kami menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih efektif di seluruh wilayah PPU,” pungkas Fernando.

Dengan adanya Redkar, diharapkan respon terhadap kebakaran di Kabupaten PPU dapat lebih cepat dan efisien, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. (Aby)