Hukum & PeristiwaNasionalNewsSamarinda

Usut Tuntas Persoalan BBM Solar, PMII Samarinda Ancam Turunkan Massa Lebih Besar, Apabila Tuntutan Tak Terpenuhi

386
×

Usut Tuntas Persoalan BBM Solar, PMII Samarinda Ancam Turunkan Massa Lebih Besar, Apabila Tuntutan Tak Terpenuhi

Sebarkan artikel ini

Ketua PMII Samarinda, Usamah Ahmad Syahid.(Topan Setiawan/Times Kaltim)

Timeskaltim.com, Samarinda – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Samarinda mendesak, agar Pemerintah Kota (Pemkot) mengusut tuntas persoalan kelangkaan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. 

Tak tanggung-tanggung, pihaknya pun tak segan untuk menurunkan kembali massa aksi lebih besar, apabila tuntutan tak terpenuhi. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PMII Samarinda, Usamah Ahmad Syahid saat ditemui usai menggelar aksi di Balai Kota Samarinda, Rabu (24/8/2022) siang.

Dia menjelaskan, aksi tersebut dipicu akibat kebijakan pemerintah kota yang mewajibkan pembeli solar bersubsidi harus memliliki fuel card atau kartu solar bersubsidi. Sementara untuk mendapatkan kartu tersebut, kendaraan bersangkutan harus lulus uji KIR.

“Ya kami akan kembali melancarkan aksi kembali apabila tuntutan kami belum dipenuhi,” tegasnya saat ditemui media ini.

Dalam aksi tersebut terbentang lebar tuntutan sembari para mahasiswa dan sopir bergantian menyampaikan aspirasi mereka, menunggu Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

“Pasti kami akan menurunkan massa aksi lebih banyak lagi, ini saja ratusan sopir truk sudah memenuhi Balai Kota. Tentu saja, gerakan mahasiswa juga akan kita perkuat kembali untuk mengawal kaum mustadafin,” bebernya.

Kemudian, dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua Gabungan Sopir Dumb (GSD) Samarinda, Rusdi menegaskan, terkait sikap adanya kelangkaan SPBU jenis Solar yang sangat menyulitkan para sopir truk. Ia menjelaskan, kelangkaan tersebut disebabkan kurangnya terminal SPBU di Kota Samarinda.

“Seperti saat ini, SPBU di Jalan APT Pranoto tak menjual solar dan di tempat lainnya juga. Ini yang memicu para sopir truk mengantri di satu titik, sehingga menyebabkan macet di sekitar SPBU itu. Kami mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah untuk memperbanyak izin SPBU dan meminta mendistribusi pasokan Solar lebih banyak lagi,” tandasnya. (Wan)

error: Content is protected !!