Timeskaltim.com, Samarinda – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiwa Universitas Mulawarman (BEM KM UNMUL) menggelar konferensi pers.
Terkait dengan ketidakhadiran pasangan calon Pemilihan Gubernur (Paslon Pilgub) Kaltim, Isran Noor dan Rudy Mas’ud dalam undangan bincang gagasan yang diinisiasi oleh BEM KM Unmul.
Konferensi Pers dilaksanakan tepat di depan Gedung Rektorat Unmul, pada Senin (30/09/2024) pukul 14.20 Wita.
Di depan hadapan awak media, Presiden BEM KM Unmul, Muhammad Maulana, yang didampingi oleh pengurus mengungkapkan, bahwa para calon pemimpin Kaltim itu takut untuk bertemu dengan mahasiswa.
“Sebagai seorang kakak di kampus, ternyata keduanya takut bertemu kami adek-adeknya di kampus,” ungkap Maulana.
Dijelaskan Maulana, pada Senin 17 September 2024 lalu, surat undangan resmi sudah mereka sampaikan dan diterima dengan baik oleh tim pemenangan masing-masing. Lalu kedua calon tersebut juga menyatakan siap untuk hadir dikegiatan bincang gagasan, yang akan dilaksanakan pada 30 September 2024 ini.
Lebih lanjut Maulana menyebutkan, mereka telah menginformasikan diawal saat menghantarkan surat undangan, harap kedua pasangan calon dapat mengkonfirmasi kehadiran di H-3 pelaksanaan kegiatan.
“Hingga saat ini tidak ada satu paslon pun yang menkonfirmasi kehadiran. Rasanya mental calon pemimpin Kaltim itu hanya di media saja, ketika diajak bincang gagasan pada hilang semua.” sebutnya.
Dengan begitu, ia mengemukakan kekecewaannya kepada kedua calon yang merupakan alumnus Unmul itu. Pasalnya, menilik dari sikap yang dipertontonkan oleh keduanya, Maulana menilai ada ketidakmampuan mereka dalam berdiskusi soal gagasan yang akan diberikan untuk Kaltim di lima tahun kedepan.
“Ini sebetulnya kesempatan bagi mereka (Isran Noor -Rudy Mas’ud), sebagai alumnus seharusnya mereka wajib siap pulang ke kampus, untuk bicara gagasan tepat ruang intelektual ini,” tegas Maulana.
Diakhir pria kelahiran Santan Ulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu membeberkan, sejauh ini berbagai ungkapan visi-misi serta gagasan para calon Gubernur Kaltim itu, dinilai hanya utopis belaka. Yang keduanya, diklaim tidak menahu cara merealisasikan gagasan yang telah dijanjikan.
“Nyatanya keduanya hanya berani berkata-kata dimedia saja soal kesiapan untuk hadir, tapi bukti konkretnya tidak ada. Jangankan datang, konfirmasi hadir-tidaknya saja tidak ada,” pungkasnya. (Has/Wan)