tutup
Budaya

Puncak Erau Kukar 2024, Lebih Meriah Dibanding Tahun Sebelumnya

83
×

Puncak Erau Kukar 2024, Lebih Meriah Dibanding Tahun Sebelumnya

Sebarkan artikel ini
Prosesi Membuang Naga di Desa Kutai Lama. (Roby Sugiarto/Times Kaltim)

Timeskaltim.com, Kukar – Puncak perayaan Erau Pesta Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tahun 2024 yang berlangsung pada Minggu (29/09/2024), disambut dengan antusiasme luar biasa dari masyarakat.

Kemeriahan tahun ini dinilai lebih megah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan ribuan warga Kota Raja julukan Kota Tenggarong, memenuhi jalanan utama seperti Jalan Diponegoro dan Timbau.

Prosesi puncak Erau, menjadi bagian paling dinantikan oleh masyarakat, ditandai dengan tradisi ‘Mengulur Naga’, yaitu membawa replika naga laki dan bini dari Tenggarong menuju Desa Kutai Lama di Kecamatan Anggana.

Adapun puncak kegiatan ini diakhiri dengan upacara ‘Belimbur’, di mana masyarakat saling menyiramkan air sebagai simbol pembersihan diri sebelum penutupan pesta adat.

Salah satu seseorang pengantar naga, Hafiz, mengungkapkan bahwa perayaan tahun ini sangat meriah.

“Tahun ini jauh lebih ramai, masyarakat membludak di setiap sudut Tenggarong. Pesta adat ini memang selalu dinanti-nanti,” ucapnya.

Terbukti, pada malam sebelumnya, Sabtu (28/09/2024), ia menngatakan, kemacetan melanda hampir seluruh sudut kota Tenggarong. Halaman Museum Mulawarman yang menjadi pusat kegiatan belelas dan merangin dipadati oleh masyarakat yang antusias menyaksikan rangkaian acara adat.

Sementara itu, Tomi (28), seorang warga Tenggarong yang turut  andil dalam mengikuti prosesi mengulur naga melalui jalur Sungai Mahakam, mengatakan bahwa tahun ini suasananya lebih meriah.

“Ini sudah kedua kalinya saya ikut serta dalam prosesi membuang naga di Kutai Lama, dan kali ini jauh lebih ramai,” tuturnya.

Terpantau pula dari Timeskaltim.com, ratusan hingga ribuan orang menunggu kedatangan naga yang akan dicelupkan ke Sungai Mahakam. Dalam tradisi ini, masyarakat saling berebut sisik naga yang diyakini membawa keberuntungan.

“Kita bisa melihat bagaimana kearifan lokal dan budaya kita tetap terjaga hingga sekarang,” tambah Tomi.

Disisi lain, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, menyampaikan apresiasinya terhadap suksesnya puncak kegiatan Erau yang digelar oleh Kesultanan Kutai Kartanegara bersama pemerintah daerah.

“Ini bukti nyata komitmen kami dalam melestarikan budaya yang ada di Kutai. Semoga acara ini berjalan lancar, aman, dan tertib. Kami berharap masyarakat menaati semua aturan yang ada,” ujarnya.

Terakhir, Bambang mengatakan, pesta adat erau tahun 2024, diharapkan dapat terus menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat tentang kekayaan budaya yang diwariskan oleh leluhur dan merangkul generasi muda agar tetap menjaga dan melestarikannya.

Sebagai informasi, sebagai simbol penutupan pesta adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tahun 2024, ditandai dengan penurunan tiang ayu di Museum Mulawarman. (Rob/Wan)

error: Content is protected !!