Politik

Pilkada Kaltim 2024: Partisipasi Naik, Target 80 Persen Belum Tercapai

185
×

Pilkada Kaltim 2024: Partisipasi Naik, Target 80 Persen Belum Tercapai

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, saat silaturahmi bersama awak media. (Berby/Times Kaltim)

Timeskaltim.com, Samarinda – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini meningkat dibandingkan Pilkada 2018.

Berdasarkan data sementara, partisipasi mencapai 67,5 persen, naik 9,5 persen dibandingkan sebelumnya. Meski demikian, angka tersebut masih belum memenuhi target pemerintah sebesar 80 persen.

“Walaupun terjadi peningkatan, capaian ini masih jauh dari harapan kita,” ujarnya dalam acara silaturahmi bersama awak media di Ruang VVIP Rumah Jabatan Gubernur, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Jumat (29/11/2024).

Menurut Akmal Malik, angka partisipasi ini tergolong baik karena lebih tinggi dibandingkan Pilkada sebelumnya. Namun, ia menegaskan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kaltim tidak bisa disamakan dengan daerah lain. Faktor ekonomi yang dominan di Kaltim menjadi salah satu alasannya.

“Sebagian besar masyarakat di sini adalah pebisnis. Mereka lebih fokus pada aktivitas ekonomi daripada politik,” jelasnya.

Selain tingkat partisipasi, Akmal juga menyoroti kelancaran proses demokrasi. Hingga kini, penyelenggara Pilkada belum melaporkan adanya gangguan keamanan.

“Keamanan dan kedamaian adalah indikator keberhasilan demokrasi, dan sejauh ini kondisi itu masih terjaga,” tambahnya.

Lebih rinci, tingkat partisipasi pemilih di Mahakam Ulu (Mahulu) tercatat paling tinggi di Kaltim dengan 75,8 persen. Sebaliknya, Samarinda sebagai ibu kota provinsi justru memiliki tingkat partisipasi terendah, yaitu 53,7 persen.

Untuk daerah lainnya, Kutai Barat mencapai 75 persen, Penajam Paser Utara 71 persen, Paser 68 persen, Kutai Kartanegara 67 persen, dan Berau 65 persen.

Sementara itu, Sekretaris Kesbangpol Kaltim, Ahmad Firdaus Kurniawan, menyebutkan bahwa proses pengumpulan data masih berlangsung.

“Data yang masuk saat ini baru sekitar 50 persen, tetapi kami optimis angka partisipasi kali ini akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” pungkasnya. (Bey)