Pesona persawahan Betapus. (Berby/Times Kaltim)
Timeskaltim.com, Samarinda – Kota Samarinda biasanya lebih dikenal dengan salah satu kota dengan tingkat kesibukan tertinggi di Kalimantan Timur. Tak jarang masyarakat meluangkan waktu dan melepaskan penat dari lelahnya pekerjaan dan hiruk pikuk perkotaan.
Dibagian utara Samarinda, terdapat bentangan luas petak-petak persawahan yang menyusuri jalan selebar 5 meter itu. Jalan Usaha Tani, tak asing bagi mereka yang ingin menikmati pesona persawahan Betapus di tengah wilayah ibu kota.
Kawasan Betapus, merupakan salah satu destinasi wisata alam favorit masyarakat Kota Tepian yang ingin rekreasi atau sekadar menikmati sunset. Hamparan sawah hijau sejauh mata memandang, angin sejuk yang berhembus, serta burung-burung walet yang berterbangan sungguh memanjakan mata para pengunjung.
Selain menawarkan pemandangan indah, kawasan persawahan Betapus juga ramai dengan penjaja makanan dan minuman yang berderet di sepanjang jalan. Tak heran, jika tempat ini menjadi opsi wisatawan lokal untuk melepaskan penat dan menikmati waktu bersama keluarga maupun kerabat.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, lokasi persawahan Betapus ini terbilang dekat dari tengah kota. Pengunjung dapat bepergian dengan motor atau mobil dengan jarak tempuh kurang lebih 10 Km dan dengan waktu kurang lebih 20 menit.
Andi Berbi, salah satu pengunjung asal Suwandi, Kecamatan Samarinda Ulu mengatakan jika ia dan teman-temannya sering berkunjung ke Betapus hanya untuk menikmati sunset dan menikmati indahnya persawahan.
Sembari bercengkrama tipis dan menyantap sajian khas Betapus, Andi Berbi mengaku jika kawasan wisata alam ini dapat menenangkan dan membuat pikirannya lebih segar.
“Pagi sampai sore itu kerja, sehingga wisata alam persawahan Betapus itu jawaban yang pas untuk melepas penat. Terlebih karena di sini adem dan bisa melihat sunset dengan jelas itu momen indah banget,” katanya, Sabtu (17/8/2024).
Kendati demikian, destinasi wisata alam tersebut masih memiliki beberapa kekurangan, salah satunya yakni terkait sarana prasarana toilet dan tempat ibadah.
“Iya, minus di toilet umum dan musholla aja, ada sih, tapi aga jauh beberapa ratus meter ke ujung jalan baru dapat, sama macet aja, karena kan jalannya kecil,” imbuhnya.
Meski begitu, antusiasme masyarakat yang berkunjung tak pernah surut. Pengunjung tak pernah bosan untuk datang setiap harinya dan mengabadikan momen manja persawahan Betapus setiap harinya. (Bey)