Timeskaltim.com, Samarinda — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemerintah Provinsi Gorontalo resmi memperkuat sinergi pembangunan antar wilayah.
Momentum kerja sama ditandai melalui proses penandatanganan Kerja Sama Antar Daerah (KSD), dan kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Gorontalo, oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail.
Dalam paparannya, Rudy Mas’ud, mengungkapkan bahwa penandatanganan perjanjian teknis disejumlah sektor, meliputi peternakan, perdagangan, perindustrian, koperasi dan UMKM, serta pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi langkah konkret untuk memperkuat sektor strategis antar wilayah, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Kolaborasi ini adalah bukti nyata semangat bersama dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan, memperkuat ketahanan ekonomi, dan memastikan pasokan komoditas strategis seperti daging sapi, hasil pertanian, dan produk olahan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sinergi lintas provinsi merupakan sebuah langkah yang sejalan dengan visi besar yakni Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas.
“Kami sangat menekankan penguatan SDM unggul, pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan daerah tak bisa berjalan sendiri-sendiri,” timpalnya.
Kata dia, semangat kerja sama seperti inilah yang akan membawa daerah kita maju bersama, dengan saling menguatkan, berbagi potensi, dan menciptakan nilai tambah ekonomi antar wilayah.
Ditempat yang sama Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dalam sambutannya menyatakan bahwa Pemprov Gorontalo tentu menyambut positif kolaborasi ini
“Kami berharap agar kerja sama tersebut, dapat membuka jalur rantai pasok yang lebih efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan, terutama dalam mendukung kesejahteraan peternak dan pelaku usaha kecil di kedua provinsi,” ucapnya.
“Kita ingin kerja sama ini benar-benar berdampak bagi masyarakat, menciptakan hubungan ekonomi yang saling menguntungkan, serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat regional,” tambah Gusnar.
Di akhir sambutannya, ia menegaskan bahwa kolaborasi antar provinsi ini juga dapat menjadi model sinergi regional, yang mampu memperkuat stabilitas ekonomi kawasan timur Indonesia. (Has/Bey)














