Timeskaltim.com, Samarinda – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 mendatang, Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar sosialisasi kepada Mahasiswa. Sebagai upaya untuk membangun kesadaran pengawasan yang partisipatif, guna menciptakan Pilkada yang adil, jujur, dan berintegeritas.
Acara ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda pada Selasa (03/09/2024). Yang menghadirkan para pemateri yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Suwardi Sagama dari Pusat Studi konstitusi, demokrasi dan masyarakat, Ida Farida tokoh muslimat Nahdatul Ulama (NU) Kota Samarinda, dan Wayan Widyardana Putra dari Provinsi Bali.
Kepada awak media, divisi pencegahan, partisipasi masyarakat, dan humas Bawaslu Kaltim, Galeh Akbar Tanjung, mengungkapkan bahwa peran mahasiswa sangatlah penting. Pasalnya posisi mahasiswa sangat diharapakan agar bukan hanya menjadi pemilih yang cerdas, namun juga menjadi individu yang aktif dan kritis sehingga mampu mengawasi tahapan demi tahapan proses berjalan nya Pilkada.
“Kita berharap bahwa acara yang digelar hari ini, mampu memberikan informasi dan juga pemahaman kepada masyarakat dan mahasiswa tentang penting nya melakukan pengawasan dan kontrol terhadap peserta dan penyelenggara Pilkada,” ungkap Galeh.
Kata dia acara yang bertajuk _Peran Mahasiswa Dalam Membangun Kesadaran Pengawasan Partisipatif Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 yang Jujur, Adil, dan Berintegritas_ ini tentu memiliki latar belakang.
Selain mengedukasi tentang pentingnya pengawasan dan kontrol, berdasarkan pada Pemilu yang telah dilaksanakan pada (14/02/2024) lalu, Bawaslu Kaltim menyimpulkan hampir 60 persen jumlah pemilih itu merupakan pemilih muda Gen Z dan juga milenial.
“Sehingga sangat relevan ketika Bawaslu Kaltim itu memilih sasaran utamanya adalah pemilih pemula, yakni mahasiswa dan juga pelajar kelas akhir untuk mendapatkan pemahaman,” ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa program _Gerakan Bawaslu Mengawasi ini_ , akan menjadi program rutin. Bawaslu Kaltim sendiri telah merencanakan untuk menggelar sosialisasi serupa, kepada tiga puluh tiga perguruan tinggi di Kaltim.
“Sebetulnya kegiatan ini merupakan sebuah Inisiatif yang tidak hanya fokus pada edukasi tentang hak pengawasan saja, tetapi juga mendorong kesadaran pentingnya kontrol sosial masyarakat terhadapa Pilkada yang adil dan bersih,” ucapnya.
Kendati demikian, selain Bawaslu Kaltim ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini turut dilaksanakan oleh Bawaslu disetiap Kabupaten/Kota, termaksud Pemgawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) disetiap Kecamatan.
“Keinginan kita tentu agar masyarakat dan juga mahasiswa dapat memehami betul tentang hak dan larangan dalam Pilkada, sehingga ada timbul kesadaran dalam ikut serta mengawasinjalan nya Pilkada. Sehingga apabila menemukan dugaan pelanggaran bisa melaporkan nya kepada kami di Bawaslu,” pungkasnya. (Has/Wan)