tutup
DaerahKukar

PMII Kukar dan Warga Sebulu Datangi Dinas Kesehatan Kukar Buntut Keracunan Massal

126
×

PMII Kukar dan Warga Sebulu Datangi Dinas Kesehatan Kukar Buntut Keracunan Massal

Sebarkan artikel ini
Ketum PC PMII Kukar saat mendamping warga.

Timeskaltim.com, Kutai Kartanegara – Kasus keracunan massal yang terjadi di Desa Sebulu, Kutai Kartanegara, terus bergulir sejak 14 September 2024. 

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kukar bersama keluarga korban mendatangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara untuk meminta klarifikasi dan penanganan lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Peristiwa keracunan ini terjadi pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sebulu, setelah para warga mengonsumsi makanan yang disediakan panitia acara.

Hingga 17 September 2024, jumlah korban yang tercatat mencapai 255 orang, dengan 215 orang menjalani rawat jalan, 33 orang harus dirawat inap, dan 7 korban dirujuk ke RSUD Parikesit, Tenggarong. Tragisnya, dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian ini.

Pada 23 September 2024, PMII Kukar bersama perwakilan masyarakat Sebulu mengadakan pertemuan dengan Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara di Tenggarong. Hearing ini dihadiri langsung oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, Ns. Kusnandar, S.ST., M.Adm. Kes. Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperjelas langkah yang diambil Dinas Kesehatan dalam menangani kejadian luar biasa ini.

“Kami dari Dinas Kesehatan sejak awal kejadian sudah menginstruksikan petugas medis untuk segera turun ke lokasi. Tim dari Puskesmas Sebulu I, Sebulu II, Bunga Jadi, Mangkurawang, serta PSC Dinkes telah dikerahkan untuk memberikan penanganan medis kepada korban,” jelas Kusnandar.

PMII Kukar juga menyoroti lambatnya hasil uji laboratorium terkait sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

“Kami sudah mengajukan sampel untuk uji laboratorium pada 17 September 2024. Proses ini memerlukan waktu sekitar 8 hari untuk mendapatkan hasil, sesuai dengan SOP yang berlaku,” tambah Kusnandar.

Ketua PMII Kukar, Syaiful Salim, menegaskan bahwa masyarakat Sebulu sangat cemas dan membutuhkan kejelasan terkait hasil uji lab tersebut, mengingat dampaknya tidak hanya pada kesehatan, tetapi juga perekonomian warga.

Hasil pertemuan tersebut menyepakati bahwa Dinas Kesehatan akan membuka informasi terkait hasil uji laboratorium begitu tersedia. Kesepakatan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat dan menghindari spekulasi yang beredar di tengah masyarakat.

Dengan hasil uji laboratorium yang dinanti, PMII Kukar dan warga Sebulu berharap agar informasi tersebut segera disampaikan secara transparan untuk menuntaskan kasus keracunan massal ini. (Bey)

error: Content is protected !!