Timeskaltim.com, Kutim – DPRD Kabupaten Kutai Timur, Yusuf T Silambi, menyoroti masalah kendala yang dihadapi dalam proyek MYC (Multi-Year Contract). Menurutnya, beberapa kontraktor dari luar Kutai Timur telah dipilih untuk menangani proyek-proyek tersebut. Namun, masalah yang dihadapi bukan semata-mata terkait dengan kualitas kontraktor.
“Itulah, bahkan dalam tahun ini ada beberapa kontraktor dari luar Kutim kita ambil, tetapi memang itu juga persoalan bukan mereka yang di Kutim tidak berkualitas. Masalah kendala proyek MYC yang ada kendala-kendala itu bukan karena kontraktornya berkualitas atau tidak, tapi karena situasi dan kondisi di daerah setempat atau lokasi yang mau dibangun,” ungkap Silambi.

Silambi menegaskan bahwa kendala-kendala yang muncul dalam proyek pembangunan tidak hanya terkait dengan kualitas kontraktor, tetapi juga dengan faktor-faktor seperti penolakan dari masyarakat, dukungan yang tidak merata, dan masalah lahan yang bermasalah.
“Dalam proses pelaksanaan proyek MYC, kita harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi sosial dan lingkungan di sekitar lokasi proyek. Hal ini menjadi penting untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin timbul dan mencari solusi yang tepat,” tambahnya.
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait serta memastikan bahwa proyek-proyek pembangunan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. (SH/ADV)