Kutai Timur – Dalam rapat paripurna ke-20 masa persidangan ke-1 tahun sidang 2024/2025 yang berlangsung di ruang sidang utama DPRD Kutim pada Jumat (22/11/2024), Hj. Mulyana mengingatkan bahwa belanja tak terduga adalah komponen penting dalam anggaran pemerintah yang harus diperhatikan, terutama untuk merespons situasi mendesak seperti bencana alam atau keadaan darurat lainnya.
“Sebesar Rp. 20 miliar memang relatif kecil, tetapi sangat penting untuk menghadapi kemungkinan bencana atau keadaan darurat,” ujar Mulyana.
Mulyana menekankan bahwa alokasi anggaran tersebut harus memberikan fleksibilitas kepada pemerintah untuk segera merespons situasi darurat tanpa melalui proses penganggaran yang panjang.
“Kami berharap pemerintah dapat memastikan fleksibilitas dalam penggunaan dana ini, agar dapat segera diakses saat dibutuhkan,” katanya.
Meskipun belanja tak terduga merupakan dana yang disiapkan untuk kebutuhan yang tidak terencana, Mulyana juga menegaskan pentingnya akuntabilitas dalam penggunaannya.
“Penting bagi pemerintah untuk transparan dalam penggunaan dana ini, agar masyarakat dapat melihat bahwa anggaran digunakan dengan tepat dan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi D itu menambahkan bahwa bencana alam dan keadaan darurat bisa terjadi kapan saja, sehingga kesiapan anggaran sangat diperlukan agar respons pemerintah dapat lebih cepat.
“Dengan adanya alokasi ini, diharapkan pemerintah dapat lebih cepat dalam merespons situasi darurat yang mungkin terjadi,” ungkapnya.
Mulyana berharap pandangannya dapat menjadi masukan yang konstruktif bagi semua pihak terkait dalam pembahasan anggaran dan pengelolaan anggaran yang lebih baik di masa mendatang.
“Semoga pandangan ini bisa menjadi masukan yang konstruktif bagi semua pihak guna terselenggaranya sistem pemerintahan yang baik,” pungkasnya.ADV
