AdvertorialDPRD Kabupaten Kutai Timur

Syaiful Bakhri Soroti Ketimpangan Infrastruktur di Pedesaan Kutai Timur

500
×

Syaiful Bakhri Soroti Ketimpangan Infrastruktur di Pedesaan Kutai Timur

Sebarkan artikel ini

Kutai Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Syaiful Bakhri, mengungkapkan masih adanya ketimpangan infrastruktur di sejumlah wilayah, khususnya di pedesaan.

Hal tersebut disampaikan Syaiful saat ditemui awak media pada Kamis (21/11/2024), setelah melakukan reses di wilayah tersebut pada 14-16 November 2024.

Menurut Syaiful, banyak desa di Kecamatan Teluk Pandan yang masih menghadapi tantangan dalam hal aksesibilitas dan ketersediaan listrik.

Ia memberikan contoh, beberapa pemukiman di desa-desa tersebut masih belum teraliri listrik, terutama rumah-rumah yang berada di gang-gang atau lebih dari 1 kilometer dari jalan utama.

“Beberapa desa di Kecamatan Teluk Pandan masih memiliki pemukiman yang belum teraliri listrik. Contohnya, ada rumah-rumah yang berada di gang-gang atau radius lebih dari 1 kilometer dari jalan utama,” jelas Syaiful.

Syaiful menilai, kondisi ini menghambat perkembangan masyarakat setempat, yang masih mengandalkan generator set (genset) dengan kapasitas terbatas untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari.

“Kondisi ini tentu sangat menyulitkan mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” tambahnya.

Ia berharap pemerintah dapat mempercepat program penyambungan jaringan listrik ke desa-desa dan dusun-dusun terpencil, agar warga tidak lagi bergantung pada sumber energi terbatas seperti genset.

Selain itu, Syaiful juga menekankan pentingnya perbaikan jalan dan akses transportasi di daerah pedesaan. Akses yang baik, menurutnya, sangat penting untuk mendukung mobilitas masyarakat serta distribusi barang.

“Akses jalan yang baik sangat penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi barang,” ujar Syaiful.

Politisi Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) tersebut mengusulkan agar pemerintah daerah segera melakukan perbaikan pada infrastruktur yang rusak dan membangun jalan baru yang menghubungkan desa-desa terpencil dengan daerah lainnya.

“Dengan infrastruktur yang memadai, pelaku UMKM akan lebih mudah dalam memasarkan produk mereka,” imbuhnya.

Ia meyakini bahwa perbaikan infrastruktur di daerah pedesaan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Dia pun berkomitmen untuk terus memperjuangkan perbaikan infrastruktur demi masa depan yang lebih baik bagi warga Kutai Timur.

“Kita berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini demi masa depan yang lebih baik bagi warga Kutai Timur,” harap Syaiful.ADV