Timeskaltim.com, Samarinda – Kepala Desa (Kades) Bumi Etam, Laurensius Martin, berkomitmen mendorong pengembangan kawasan wisata hutan mangrove di wilayahnya. Pihaknya, menilai bahwa wisata hutang mangrove mampu menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Laurensius martin menjelaskan bahwa, tujuan besar dari pihaknya mengembangkan kawasan hutan mangrove ialah agar ada sistem pemeliharaan lingkungan yang terpadu dan komperehsif pada kawasan hutan mangrove.
“Tentu kita ingin melihat sisi menariknya dari hutan mangrove ini, baik secara lingkungan dan pemanfaatanya dengan kebijakan yang tidak merusak” ungkap Laurensius Martin saat dikonfirmasi via telpon oleh wartawan Timeskaltim, Rabu (20/06/2024).
Ia juga mengakui bahwa sejauh ini pihaknya melihat bahwa ada banyak potensi yang bisa diambil dari pemanfaatan hutan mangrove itu baik dari sisi ekonomi dan tumbuhan mangrove itu sendiri.
“Sejauh ini kami melihat potensi kawasan mangrove ini sangat luar biasa, tumbuhan mangrove ini yaitu sebagai kawasan wisata, minuman berbahan dasar mangrove, hingga bahan dasar pembuatan batik,” ucapnya.
Kendati demikian ia mengatakan bahwa, pihaknya belum bisa mengeksplorasi kawasan itu lebih jauh lantaran masih fokus menyelesaikan pembenahan tapak batas wilayah.
“Kami juga masih mengupayakan pembenahan tapak batas ini agar betul-betul akurat nanti”, ujarnya
Diakhir martin sapaan akrabnya menegaskan bahwa, kawana hutan mangrove ini akan dibuat semenarik mungkin sehingga banyak mengundang minat pengunjung dikawasan itu, agar nantinya mampu meningkatkan (PADes) untuk Desa Bumi Etam.
“Rencananya kita juga menginginkan bahwa orang yang datang harus betul-betul menikmati susana disana, sehingga mereka datang tidak hanya mengambil pose lalu pulang, tapi ada minat mereka untuk bertahan dalam kurun waktu yang agak lama,” pungkasnya. (Has/Wan)