Timeskaltim.com, Kutim – Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ardiansyah Sulaiman, menghadiri acara peresmian Gedung Pertemuan Umum (BPU) Desa Manubar Kecamatan Sandaran.
Di selah-selah acara Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa akan ada peningkatan Anggaran Dana Desa (ADD), hal demikian tentu menjadi kabar gembira bagi seluruh kepala desa dan aparatur desa, termaksud Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), karena akan ada kenaikan insentif melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan.
“Kenaikan ADD ini akan berdapampak pada peningkatan insentif bagi kepala dan seluruh aparatur desa, termaksud nanti kepala dan anggota BPD, LPM, serta nanti ketua adat juga ikut menerima kenaikan insentif ini,” ungkap Ardiansyah saat diwawancarai oleh wartawan Times Kaltim, Sabtu (06/07/2024).
Ia juga menyampaikan tentang peran ketua RT dalam menyelesaikan masalah keluarga dalam rumah tangga, karena menurutnya RT adalah unsur pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat.
“Alhamdulillah RT juga akan merasakan insentif nya juga naik, selain itu kami juga ingin menyiapkan untuk Danramil dan Kapolsek, Lanal dan OPS lanal beserta seluruh jajarnya pun akan mendapatkan kendaraan oprasional,” katanya.
Ardiansyah juga mengakui sejak tahun 2021 APBD Kutim mengalami defisit dengan total Rp 3,11 triliun dari anggaran pendapatan sebesar Rp 2,82 triliun. namun berkat kerja keras dan langkah-langkah yang konsisten oleh Pemkab Kutim kondisi itu berhasil diatasi. Dan APBD Kutim kembali naik pada tahun 2022 naik menjadi Rp 3,8 triliun .
“Kita menghadapi defisit pada tahun 2021 tapi alhamdulillah bisa diselesaikan semua nya, pasca defisit APDB kita naik menjadi Rp 3,8 triliun, dengan begitu saya berharap kepada seluruh dinas dan instansi bekerja keras dengan program yang telah direncanakan, karena kenaikan fiskal Kutim sangat signifikan sejak tahun 2022,” jelasnya.
Lebih lanjut ia kembali menegaskan bahwa pada tahun 2023 APBD Kutim mencapai Rp 5,8 triliun dan tahun 2024 meningkatn menjadi Rp 9,1 triliun sehingga ini menjadi peningkatan yang luar biasa.
Selain dari pada itu pimpinan eksekutif Kutai Timur ini juga menyoroti keberhasilan daerah yang ia pimpin, dalam mengangkat Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Alhamdulillah dengan izin Allah segala sesutunya dipermudah, Kutim adalah satu-satunya daerah yang berhasil mengangkat seluruh PPPK tahun ini sementara untuk daerah lain hanya mampu mengangkat 30 persen, dari tenaga kerja kontrak daerah nya,” pungkasnya
Dengan peningkatan ADD yang signifikan dan di ikuti kenaikan insentif aparatur desa serta mampu mengatasi defisit pada APBD, sejauh ini Kutim telah berhasil menunjukan kemajuan yang pesat dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya. (Has/Wan)