DPRD Kaltim

Andi Saharuddin Sebut Ketahanan Pangan Samarinda Terancam

133
×

Andi Saharuddin Sebut Ketahanan Pangan Samarinda Terancam

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kota Samarinda, Andi Saharuddin. (Ist)

Timeskaltim.com, Samarinda – Anggota DPRD Kota Samarinda, Andi Saharuddin, soroti menyusutnya lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan akibat pesatnya perkembangan kota tepian.

Andi Saharuddin menilai, pemerintah kota wajib memberi atensi lebih, termasuk mobilitas penyuluh pertanian yang menghadapi kendala akses dikawasan pinggiran.

“Mobilitas penyuluh itu penting. Mereka turun ke lapangan dengan kondisi sebaran pertanian Samarinda berada di pinggiran kota,” ujarnya, baru-baru ini.

Meski lebih dikenal sebagai kota yang fokus pada pusat jasa dan perdagangan. Namun beberapa daerah di Samarinda seperti Makroman, Lempake, dan Bentuas masih memiliki lahan pertanian yang menjadi sumber utama kebutuhan lokal.

Kendati demikian, akses menuju area ini sering kali menjadi hambatan bagi para penyuluh yang bertugas memberikan pendampingan kepada petani.

Menurut Andi Saharuddin, penyuluh pertanian memiliki peran vital dalam menjaga produktivitas dan keberlanjutan sektor ini.

“Kalau tidak ada dukungan fasilitas, bagaimana mereka bisa menjalankan tugasnya
dengan optimal? Ketahanan pangan kita bisa semakin rapuh,” tegasnya.

Selain kendala mobilitas penyuluh, ancaman utama lainnya ialah ada pada alih fungsi lahan yang semakin aktif terjadi. Perkembangan infrastruktur dan permukiman di Samarinda kerap mengorbankan area pertanian.

Oleh karena itu tanpa regulasi yang ketat dan kebijakan yang berpihak pada pertanian, kota ini akan semakin bergantung pada pasokan dari daerah lain.

“Kalau kita terus-terusan bergantung, kita kehilangan kendali atas ketahanan pangan kita sendiri,” tambah Andi.

Diakhir wawancara ia mendorong Pemkot Samarinda agar tidak hanya fokus pada sektor jasa dan perdagangan. Sektor pertanian, menurut dia juga merupakan sektor strategis yang harus mendapatkan perhatian serius.

“Jangan hanya sibuk memoles sektor jasa. Kalau kita benar-benar peduli dengan ketahanan pangan, harus ada kebijakan konkret yang mendukung pertanian,” pungkasnya. (Has/Bey)

error: Content is protected !!