tutup
Hukum & PeristiwaKukar

Tragedi Kebakaran di Loa Ipuh, Satu Relawan Kukar Tewas Terjebak di Kobaran Api

117
×

Tragedi Kebakaran di Loa Ipuh, Satu Relawan Kukar Tewas Terjebak di Kobaran Api

Sebarkan artikel ini
Lokasi Kebakaran di Gang Barokah dan Gang Kita Jua Jalan Gunung Belah Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kukar. (Roby Sugiarto/Times Kaltim)

Timeskaltim.com, Kukar – Dini hari di Gang Barokah dan Gang Kita Jua, Jalan Gunung Belah, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, diwarnai tragedi memilukan. Sekitar pukul 03.00 WITA, api berkobar liar, menghanguskan rumah-rumah kayu yang rapuh.

Warga yang masih lelap tidur terbangun oleh gemuruh api dan teriakan panik. Dalam hitungan menit, kobaran api menelan rumah demi rumah, menciptakan kepanikan di pemukiman padat tersebut.

Satu korban jiwa dilaporkan dalam peristiwa ini. Davi Nur Hidayat, pemuda 18 tahun yang baru saja menapaki perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), tak berhasil menyelamatkan diri.

Pemuda asal Muara Wis ini dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi. Selain sebagai mahasiswa, Davi juga aktif di Korps Sukarela (KSR) PMI Kukar, selalu siap siaga memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.

Namun, dini hari itu, takdir berkata lain. Davi terjebak di dalam rumahnya yang terbuat dari kayu, bahan yang justru mempercepat penyebaran api. Saat petugas pemadam kebakaran tiba, nyala api sudah begitu besar.

Melalui, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kukar, Fida Hurasani, mengungkapkan bahwa timnya sempat mendengar jeritan, tetapi sumbernya sulit dilacak. Jeritan itu, ternyata, adalah suara terakhir Davi, yang kemudian ditemukan tak bernyawa di balik reruntuhan kayu.

SUASANA pasca kebakaran terkini di Gang Barokah dan Gang Kita Jua, Jalan Gunung Belah, Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, yang menelan 1 korban.(Roby Sugiarto/Times Kaltim)

“Kami mendengar suara minta tolong, tapi asalnya tidak jelas. Saat ditemukan, korban sudah meninggal,” ujar Fida.

Evakuasi jenazah Davi dilakukan bersama tim Inafis dari Polres Kukar. Pukul 06.00 WITA, tubuhnya dibawa ke RSUD Aji Muhammad Parikesit, Tenggarong Seberang. Di rumah sakit itu, keluarga besar Davi telah menunggu dengan air mata yang tak terbendung.

Kebakaran itu tak hanya merenggut nyawa Davi, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi banyak warga. Di RT 73, sebanyak 17 rumah dan tiga bangsalan luluh lantak. Lima sepeda motor hangus terbakar. Sementara di RT 34, tiga rumah juga terdampak, dengan dua warga mengalami luka bakar. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar.

“Api, menurut dugaan awal, berasal dari sebuah rumah kosong yang sudah lama ditinggalkan. Rumah itu bahkan sudah tak memiliki aliran listrik maupun air,” terangnya.

Fida juga mengungkapkan, timnya tiba di lokasi hanya beberapa menit setelah menerima laporan pada pukul 03.10 WITA. Namun, medan yang sulit menjadi tantangan utama dalam upaya pemadaman.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, kendala yang dihadapi saat ingin memandamkan api, ialah harus menghadapi gang-gang sempit yang penuh dengan bangunan tua membuat tim pemadam harus bekerja ekstra keras. Akses yang terbatas dan api yang berkobar di depan gang membuat warga di bagian belakang sulit melarikan diri.

“Kondisi gang sangat padat dan buntu. Penghuni di dalam kesulitan keluar. Ada yang keluar lewat celah-celah di antara rumah penduduk,” katanya.

“Api baru bisa dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 05.00 WITA, setelah upaya pemblokiran oleh tim pemadam dan relawan. Bangunan-bangunan tua berbahan kayu yang rapuh menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas,” timpalnya.

Saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan oleh Polres Kukar untuk menentukan penyebab pasti kebakaran tersebut. (Rob/Wan)

error: Content is protected !!