AdvertorialDPRD Kabupaten Kutai Timur

Simbiosis Mutualisme antara Perusahaan dan Pemerintah, Jimmi: Ada CSR, Perusahaan Dapat Untung, Pemerintah Terbantu

616
×

Simbiosis Mutualisme antara Perusahaan dan Pemerintah, Jimmi: Ada CSR, Perusahaan Dapat Untung, Pemerintah Terbantu

Sebarkan artikel ini
DPRD Kabupaten Kutai Timur, Jimmi.
DPRD Kabupaten Kutai Timur, Jimmi.

Timeskaltim.com, Kutim – DPRD Kabupaten Kutai Timur, Jimmi, menekankan pentingnya simbiosis mutualisme antara perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur dan pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur. Dengan luas wilayah demografis yang besar dan APBD yang cukup besar, Jimmi melihat potensi besar dari kontribusi perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“APBD kita ini cukup besar untuk membangun Kutai Timur, tapi dengan adanya wilayah demografis kita yang luas itu belum dilakukan pemerataan untuk membangun infrastruktur jalan,” ungkap Jimmi. Menurutnya, meski anggaran yang tersedia cukup besar, pemerataan pembangunan infrastruktur masih menjadi tantangan utama.

Jimmi menyoroti banyaknya perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur dan mencari keuntungan dari sumber daya yang ada. Ia mengajak perusahaan-perusahaan ini untuk berkontribusi lebih dalam membantu pembangunan daerah melalui program CSR. “Banyak perusahaan-perusahaan yang mencari peruntungannya di Kutai Timur dan kontribusi yang bisa diberikan oleh perusahaan-perusahaan ini untuk membantu pemerintah daerah membangun kota ini seperti apa melalui kacamata kita sebagai DPRD itu ada melalui CSR,” jelasnya.

Menurut Jimmi, jika semua pihak saling membantu, terutama melalui CSR, maka pembangunan infrastruktur jalan akan lebih terawat dan merata. “Kalau saling membantu, semua akan terawat jalan itu pembangunannya,” tambahnya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan dari operasional mereka di Kutai Timur, tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi pembangunan daerah.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendorong perusahaan untuk aktif dalam program CSR. Pemerintah perlu membuat regulasi yang mendorong perusahaan untuk berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. “Melalui CSR, perusahaan dapat untung dan pemerintah terbantu,” tutup Jimmi.

Dengan adanya kolaborasi yang erat antara perusahaan dan pemerintah daerah, diharapkan pembangunan infrastruktur di Kutai Timur dapat berjalan lebih cepat dan merata. Program CSR tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam bentuk citra positif, tetapi juga memberikan dampak langsung pada kualitas hidup masyarakat setempat.

Jimmi optimis, dengan adanya sinergi antara sektor swasta dan pemerintah, Kutai Timur akan mampu mengatasi tantangan demografis dan membangun infrastruktur yang lebih baik untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Implementasi program CSR yang tepat dan berkelanjutan menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut. (SH/ADV)