FeatureHukum & PeristiwaKukarNews

Perjuangan Nelayan Kuala Samboja Berbuah Hasil, PT JBSM Akan Subsidikan Solar Bagi Ratusan Nelayan

662
×

Perjuangan Nelayan Kuala Samboja Berbuah Hasil, PT JBSM Akan Subsidikan Solar Bagi Ratusan Nelayan

Sebarkan artikel ini

Ratusan Nelayan Kelurahan Kuala Samboja Tengah bermusyawarah secara kekeluargaan terkait persoalan tersebut.(Topan Setiawan/Times Kaltim)

Timeskaltim.com, Kukar – Polemik kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, membuat ratusan nelayan di Kelurahan Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) gagal melaut beberapa waktu lalu. Kini akhirnya dapat bernafas lega. 

Begitu alotnya, perjuangan para nelayan Warga Kuala Samboja, akhirnya menemukan titik terang. Terbukti, Raut wajah yang tampak berseri-seri oleh para nelayan, menandakan kebahagian kembalinya tali asa, dan harapan mencukupi kehidupan ekonominya. 

“Alhamdulillah, Para nelayan warga Kelurahan Samboja Kuala dapat bernafas lega. Akhirnya, BBM Solar dapat disalurkan oleh perusahaan swasta. Dan mereka dapat kembali melaut,” ucap Ketua Forum Nelayan Kelurahan Kuala Samboja, Ramdan saat berbincang bersama media Timeskaltim.com, Kamis (2/5/2022) siang.

Diketahui, kurun waktu 3 bulan, para Nelayan, harus menyingkap jangkar perahunya.  Mirisnya, profesi nelayan, sebagai satu-satunya mata pencaharian Warga Kelurahan Samboja Kuala, untuk mengais rezeki guna menafkahi keluarga kecilnya. Warga setempat menduga, pendistribusian tersebut disebabkannya adanya oknum tertentu, sehingga menghambat masuknya, BBM solar ke tangan para nelayan.

Dari pantauan media ini, ratusan kapal nelayan di Jalur menuju Laut Dermaga Kelurahan Kuala Samboja, Kabupaten Kukar hanya bisa bersandar di pelabuhan. Pasalnya, kapal ini gagal melaut untuk mencari ikan karena tidak adanya bahan bakar solar yang menjadi penggerak mesin kapal mereka. 

Situasi ini tentunya memberatkan para nelayan karena hanya menggantung pendapatan mereka dari hasil melaut. Apalagi, pandemi COVID-19 yang masih berbekas di benak para nelayan tersebut, memberikan ketakutan terhadap pendapatan para nelayan. 

Warga mayoritas Suku Makassar ini, mengeluhkan, lambatnya penanganan Pemerintah lurah, Kecamatan hingga Kabupaten. Untuk mengusut tuntas, persoalan yang sungguh menimpa para Nelayan itu. Akibatnya, jumlah stok pasokan hasil laut, pun kian berkurang. Membuat harga jual di pasar kembali melambung.

“Para pelaku ilegal, BBM Solar ini telah diserahkan kepada warga, untuk dilakukan di proses hukum, kepada pihak kepolisian. Kita harus kawal ini,” tegas Ramdan.

Ia meminta, sentuhan Pemerintah menjadi perhatian khusus bagi masyarakat nelayan Kuala Samboja. Di samping, ini merupakan Tugas dan tanggung jawab pemerintah, dalam mengatur kebijakan serta kesejahteraan rakyatnya. Pemerintah terkait, juga menjadi pijakan para nelayan Kelurahan Kuala Samboja, untuk mengentaskan berbagai kesulitan yang dirasakan oleh mereka.

“Kasian nasib para nelayan, mereka juga butuh uang, untuk menghidupi keluarganya dari menangkap ikan di laut,” ungkap Ramdan.

Ia kembali menekankan, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, berupaya turun langsung untuk memperhatinkan rakyat, terkhusus Kelurahan Kuala Samboja. Ia menilai, agar stakeholder terkait dapat menemukan solusi terbaik, untuk para nelayan agar mendapatkan subsidi BBM solar.

“Kami juga akan menggiring masalah ini ke DPRD Provinsi Kaltim melalui Rapat Dengan Pendapat (RDP), agar persoalan BBM jenis solar ini, dapat terurai,” lugasnya.

Kesepakatan Para Nelayan, Akhiri Polemik Kelangkaan BBM Solar

Kendati demikian, Ramdan menjelaskan, warga setempat telah bersepakat atas tuntutan para nelayan, yang di lontarkan saat demonstrasi pada Rabu (1/5/2022) kemarin, kepada pihak perusahaan swasta terkait. Pihaknya, mensetujui akan adanya penyaluran BBM solar kepada para nelayan. Dengan harga yang telah disepakati, yaitu Rp250 ribu per jerigen.

“Bahkan, pemilik perusahaan PT Justin Bintang Samudera Mandiri (JBSM) Haji Jumaransyah Fiani akan mensubsidi, apabila harga naik melebihi angka yang disepakati,” bebernya.

Kesepakatan tersebut, dihadiri berbagai elemen. Diantaranya, Kapolsek Samboja, Danrem TNI, Perwakilan Kecamatan Samboja, Lurah Kuala Samboja dan perwakilan tokoh masyarakat dan nelayan. Serta perwakilan perusahaan swasta di wilayah tersebut.

Direktur Utama PT JBSM Samarinda, Jumaransyah Fiani (kiri) bersama Ketua Forum Nelayan Kelurahan Kuala Samboja, Ramdan menemukan solusi atas kesepakatan tersebut.(Topan Setiawan/Times Kaltim)

Sementara itu, Direktur Utama perusahaan PT Justin Bintang Samudera Mandiri (JBSM), Jumaransyah Fiani menambahkan, sungguh prihatin terhadap nasib para nelayan, yang begitu ter-marginalkan. Ia menilai, turun langsung bercengkrama bersama masyarakat nelayan Kelurahan Kuala Samboja, menjadi langkah awal untuk menyelesaikan polemik berkepanjangan tersebut.

Pria yang akrab disapa Haji Ambeng ini, menyebut, akan terus mengawal kebutuhan masyarakat, terutama BBM jenis solar kepada para nelayan. Ia mengaku, dengan turut membantu mensejahterakan para nelayan Kelurahan Kuala Samboja. Juga ikut mendukung perekonomian masyarakar Kukar. Terkhusus menjaga kondusifitas stok hasil laut yang dikenal berlimpah di Kalimantan Timur (Kaltim) itu.

“Saya berharap dengan adanya kehadiran subsidi ini, para nelayan di seluruh Kecamatan Samboja ini dapat kembali melaut seperti biasanya,” tandas pria yang dikenal dermawan itu.(Wan)

error: Content is protected !!