Timeskaltim.com, Samarinda – Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF) mengadakan program Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri dengan tema “Memajukan Budaya, Menonton Sesuai Usia” di Hotel Aston, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (28/05/2024) pagi.
Acara tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sensor mandiri dalam keluarga, khususnya terkait tayangan yang ditonton oleh anak-anak.
LSF, sebagai lembaga negara independen, memiliki tugas utama untuk melakukan penyensoran film dan iklan film sebelum diedarkan dan/atau dipertunjukkan kepada khalayak umum.
Ketua LSF RI, Rommy Fibri Hardiyanto, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa kampanye sensor mandiri menjadi penting karena kontrol terhadap konten di era digital semakin sulit.
“Melalui sosialisasi ini, kita semua dapat menyampaikan kepada keluarga terdekat tentang pentingnya budaya sensor mandiri, agar dapat memilah dan memilih tayangan yang sesuai dengan usia anak-anak,” ujar Rommy.
Kepala BPK Wilayah XIV, Titit Lestari, juga menekankan bahwa Kaltim sebagai calon ibu kota negara perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap pengaruh negatif media globalisasi.
“Karena Kaltim menjadi daerah ibu kota negara, maka acara ini sangat tepat dilaksanakan untuk mengingatkan kita akan pentingnya sensor mandiri, terutama dari keluarga, agar anak-anak menonton tayangan yang sesuai dengan usia mereka,” jelas Titit.
Menurut Titit, pihaknya mempunyai tanggung jawab untuk mensosialisasikan mengenai hal tersebut demi melindungi anak-anak Indonesia dari tayangan-tayangan negatif yang tidak sesuai umur mereka.
“Harapannya, melalui sosialisasi ini, masyarakat Kaltim dapat lebih selektif dalam memilih tayangan yang dikonsumsi, khususnya oleh anak-anak,” ucapnya.
Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di Kaltim, termasuk Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kaltim, Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltim, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim.
Lebih lanjut, hadir juga sineas dan komunitas film di Kota Samarinda, organisasi keagamaan, siswa SD, SMP, SMA dan sederajat di Kota Samarinda, dosen perguruan tinggi, serta wartawan media cetak dan elektronik. (Bey/Wan)