AdvertorialDPRD Kabupaten Kutai Timur

Keterlambatan OPD dalam Progress MYC Dipicu Kurangnya SDM? Novel Paembonan Singgung Sering Dinas Luar

626
×

Keterlambatan OPD dalam Progress MYC Dipicu Kurangnya SDM? Novel Paembonan Singgung Sering Dinas Luar

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, dr. Novel Tyty Paembonan.
Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, dr. Novel Tyty Paembonan.

Timeskaltim.com, Kutim – Keterlambatan dalam progres Multi Years Contract (MYC) di Kabupaten Kutai Timur kembali menjadi sorotan. DPRD Kabupaten Kutai Timur, dr. Novel Tyty Paembonan, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama keterlambatan tersebut adalah kurangnya tanggung jawab dan manajemen waktu di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sering melakukan dinas luar.

Novel Paembonan mengkritisi bahwa banyak ASN di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sering kali berada di luar daerah, sehingga menghambat kelancaran tugas dan tanggung jawab mereka. “Yang pertama kalau terkait kenapa lambat, ada yang mengatakan saya dapat laporan, orangnya lagi dinas di luar,” ungkap Novel.

Menurut Novel, ASN seharusnya memiliki tanggung jawab yang lebih dalam mengatur jadwal dan memastikan semua pekerjaan yang mendesak diselesaikan sebelum melakukan perjalanan dinas. “Ini yang saya katakan tadi, harusnya ASN di setiap OPD itu punya tanggung jawab. Kalau sudah saatnya seperti ini, sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan. Harusnya jangan menjadi alasan sedang dinas luar dinas luar,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa perencanaan yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa semua tugas selesai tepat waktu. “Kalau memang lagi dinas luar, itu sudah mengatur rencana. Kalau saya mungkin minggu depan mau keluar, seharusnya disiapkan minggu ini, supaya semua selesai,” jelas Novel.

Novel Paembonan menekankan bahwa ASN harus lebih proaktif dalam menjalankan tugas mereka dan tidak menjadikan dinas luar sebagai alasan untuk menunda pekerjaan. “ASN harus lebih proaktif dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka. Dinas luar seharusnya tidak menjadi penghalang dalam menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab mereka,” ujarnya.

Kritikan ini muncul seiring dengan banyaknya laporan keterlambatan dalam proyek MYC yang seharusnya bisa berjalan lebih cepat jika ada koordinasi dan manajemen waktu yang baik. Novel berharap kritik ini dapat menjadi perhatian bagi ASN di OPD untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka.

“Dengan manajemen waktu yang baik dan tanggung jawab yang tinggi, kita bisa memastikan bahwa semua proyek berjalan sesuai rencana dan tidak ada lagi alasan keterlambatan,” tutup Novel Paembonan.

Novel Paembonan berharap agar para ASN di OPD Kutai Timur dapat meningkatkan efisiensi kerja mereka dan menghindari penundaan yang disebabkan oleh seringnya perjalanan dinas luar. Hal ini diharapkan dapat mempercepat progres MYC dan proyek-proyek lainnya di Kutai Timur. (SH/ADV)