Timeskaltim.com, Samarinda – Kebakaran kembali terjadi di kios-kios lama Pasar Segiri, Kota Samarinda, yang diduga kuat akibat korsleting listrik dan penggunaan kabel yang tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI).
Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Samarinda, Arif Kurniawan, yang menyoroti rentannya kondisi bangunan serta instalasi listrik di area pasar tersebut.
Menurut Arif, kios yang terbakar merupakan kios lama yang masih aktif beroperasi, bukan kios baru seperti yang ada di Linda Grosir.
“Kondisi kios lama dengan instalasi listrik yang tidak sesuai standar SNI sangat rentan memicu kebakaran,” katanya.
Ia menyesalkan kejadian kebakaran yang bukan pertama kali ini terjadi di Pasar Segiri maupun di beberapa tempat lain di Kota Samarinda. Arif turut mengungkapkan rasa prihatin mendalam kepada para pedagang yang terdampak kebakaran ini.
Menyikapi masalah tersebut, Arif Kurniawan menegaskan perlunya sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif dan berkala dari pemerintah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Sosialisasi tentang keamanan dan keselamatan harus lebih masif dan rutin dilakukan agar kesadaran para pedagang dan warga selalu terjaga,” ujarnya.
Terkait rencana rehabilitasi dan pembangunan kios baru di Pasar Segiri, Arif menekankan pentingnya perhatian segera kepada pedagang korban agar mereka dapat kembali beraktivitas dengan cepat.
“Langkah awal yang harus dilakukan pemerintah adalah membantu para pedagang yang menjadi korban dengan dana taktis agar mereka bisa pulih dan berjualan kembali,” katanya.
Selain itu, Arif berharap proses pembangunan kios baru bisa dirancang dengan matang, memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan, serta disosialisasikan dengan baik kepada para pedagang.
“Harga lapak harus disesuaikan dengan kemampuan pedagang agar tidak membebani mereka,” pungkasnya.
Rehabilitasi dan pembangunan kios baru di Pasar Segiri direncanakan akan dimulai pada tahun depan sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko kebakaran di masa mendatang. (Adv/Bey)