tutup
AdvertorialDPRD Kota Samarinda

Isu Beras Plastik dan Kenaikan Harga, Anggota DPRD Samarinda Beri Penjelasan

211
×

Isu Beras Plastik dan Kenaikan Harga, Anggota DPRD Samarinda Beri Penjelasan

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Markaca. (Berby/Times Kaltim)

Timeskaltim.com, Samarinda – Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan isu beras plastik yang beredar di pasaran, bersamaan dengan kenaikan harga beras yang mencapai Rp17.000 per kilogram. Anggota DPRD Samarinda memberikan penjelasan dan pandangan terkait hal ini.

Menurutnya, isu beras plastik sebenarnya sudah lama beredar, namun secara logika dan ilmu pengetahuan, beras yang dicampur plastik sulit untuk dicerna dan tetap terasa seperti plastik meskipun sudah direbus.

“Beras plastik itu kalau direbus dan digigit tetap terasa plastik. Plastik tidak bisa hancur dengan cara direbus seperti nasi,” ujarnya, baru-baru ini.

Ia menilai isu tersebut banyak dimanfaatkan untuk memicu kepanikan dan memperkeruh suasana, terutama di tengah naiknya harga beras.

“Tapi kalau soal kenaikan harga beras, ya itu sudah menjadi permainan pasar. Harga sekarang memang mahal dan sulit turun,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kenaikan harga beras sudah menjadi hal yang biasa dan sulit untuk dikendalikan. Bahkan di beberapa wilayah, stok beras kosong karena masyarakat melakukan pembelian berlebihan akibat kepanikan.

“Kalau sudah naik, susah turun, sudah dianggap standar. Sulit ceritanya mau turun lagi,” katanya.

Ia juga membandingkan fenomena kenaikan harga beras dengan kenaikan harga rokok, yang juga mengalami kenaikan dan sulit turun.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa ada standar harga yang harus ditaati, terutama untuk barang-barang yang masuk kategori barang negara, dan pemerintah memiliki kewenangan mengatur harga tersebut.

“Secara aturan, tidak boleh harga sembarangan. Ada standar dan pengaturan,” ujarnya.

Namun ia mengakui, dalam praktiknya, harga barang seperti rokok bisa bervariasi tergantung penjual dan pembeli.

“Kalau mau jual berapa, itu terserah, asal ada yang beli,” tutupnya. (Adv/Bey)