Timeskaltim.com, Samarinda – Menurunnya minat belajar di kalangan anak usia dini tak bisa dielakan. Hal tersebut diduga akibat dari perkembangan peningkatan globalisasi di era serba digitalisasi. Hal tersebut justru mengancam ketajaman daya asah generasi muda untuk berinovasi. Apabila, tak ditangani secara serius oleh lembaga pendidikan formal maupun non formal.
Menanggapai perihal tersebut, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Analis Kebijakan Ahli Muda, Hasbar Mara pun angkat bicara,
Ia mengungkapkan bahwa generasi muda, cenderung lebih menurun minat belajar mereka. Karena dipermudah dengan adanya jejaring internet yang beredar di gadget.
“Mereka tidak lagi fokus memahami cara mendapatkan jawaban itu dengan cara membaca. Ini tentu saja akan berdampak pada kualitas generasi muda kita,” ungkap Hasbar.
Ia juga menekankan, jika kualitas pendidikan tidak ditingkatkan, maka Kaltim bisa kehilangan kesempatan untuk melahirkan generasi yang kompeten dan siap menghadapi persaingan di tingkat nasional serta internasional
Kata dia, Hasbar Mara, menegakan nilai-nilai disiplin dan ketekunan belajar menjadi semua hak mendasar dalam menciptakan generasi muda yang baik dan berkarakter.
“Jika kita tidak meningkatkan kualitas pendidikan kita, khususnya dengan menjaga disiplin dan ketekunan belajar siswa, kita bisa kehilangan peluang berharga di masa depan. Kita perlu melahirkan generasi yang siap bersaing dan bisa menjadi representasi Kaltim ditingkat nasional,” tegasnya.
Diakhi ia berharap agar ada sinergitas antara pendidikan formal dan informal untuk memperkuat kualitas generasi muda.
“Pembinaan dan pendampingan yang tepat diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan pendidikan ditengah gempuran pekembangan teknologi,” pungkasnya. (Adv/Has/Wan)