AdvertorialDPRD Kota Samarinda

Aris Mulyanta Dorong Penegakan Perda Lebih Ketat Terkait Keberadaan Pengamen dan pengemis

101
×

Aris Mulyanta Dorong Penegakan Perda Lebih Ketat Terkait Keberadaan Pengamen dan pengemis

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kota Samarinda, Aris Mulyanata.(Hasbi/Times Kaltim)

Timeskaltim.com, Samarinda – Anggota DPRD Kota Samarinda, Aris Mulyanata, menyoroti keberadaan pengemis dan pengamen yang marak beraktivitas diruang publik.

Meski sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang melarang pemberian uang kepada mereka, fenomena ini masih terus terjadi.

Sehingga keberadaan pengemis dan pengamen pada sejumlah titik di kota tepian menjadi sebuah atensi khusus.

Politisi PKB ini menyebutkan, banyak diantara mereka bukan hanya dari warga lokal, tetapi juga pendatang dari luar daerah.

Oleh karena itu sangat perlu untuk mengambil langkah tegas dalam menertibkan kondisi ini.

“Meski sudah ada Perda yang jelas melarang pemberian uang kepada pengemis dan pengamen, kenyataannya mereka masih terus berkeliaran di jalanan, termasuk tukang bersih kaca di lampu merah,” ungkap kepada wartawan Timeskaltim.com, pada Rabu (26/2/2025).

Menurutnya, selain mengganggu kenyamanan masyarakat, beberapa pengamen bahkan meminta uang dengan cara memaksa, sehingga menciptakan keresahan.

Ia juga membandingkan kondisi dibeberapa area publik yang sudah tertib, seperti Mahakam Garden, dengan kawasan Tepian Mahakam yang masih sering dipenuhi pengamen serta pengemis.

“Hal ini menunjukkan bahwa penegakan aturan masih perlu diperkuat,” sebut Aris

Sebagai langkah konkret, DPRD Samarinda mendorong pemanfaatan CCTV yang telah dipasang di berbagai titik strategis, seperti lampu merah, untuk meningkatkan pengawasan.

Aris mengusulkan agar operator CCTV yang terhubung dengan aplikasi Samarinda Government dapat turut serta mengedukasi masyarakat agar tidak memberikan uang kepada pengemis dan pengamen.

“CCTV yang sudah terpasang bisa digunakan untuk memantau dan menindaklanjuti jika ada pelanggaran. Masyarakat juga perlu terus diingatkan agar tidak memberi uang, karena ini justru memperpanjang masalah,” tambahnya.

“Nah meskipun upaya pembinaan terhadap pengemis dan pengamen sudah sering dilakukan. Tapi banyak dari mereka itu kembali ke jalanan setelah ditertibkan,” timpalnya.

Diakhir wawancara ia berharap menjelang bulan Ramadan, ada penegakan aturan yang lebih ketat agar kenyamanan dan ketertiban kota tetap terjaga.(Adv/Has/Bey)

error: Content is protected !!