Karya: Zukhrizal Irbhani.(Ilustrasi).
Adzan dzuhur berkumandang
merasuk ketelinga-telinga
Tanpa ada batas dinding iman dan taqwa.
Televisi tabung di atas meja bercerita
mengabarkan berita.
Seperti ubi rebus dan sambal
kabar-kabar itu lagi yang tersedia.
Berita pertama, Indonesia mendeklarasikan
kemerdekaan pada tahun 1945. Pemirsa harap catat dan ingat.
Berita selanjutnya 77 tahun mengaku merdeka Indonesia mengalami musim hujan yang menyebabkan banjir dipelupuk mata kaum guru dan buruh harian lepas.
Berikutnya, gunung emas meletus debu, pasir, dan batuanya
menimbun komplek-komplek perumahan para mafia dan pejabat negara.
Kemudian bergeser ke gedung dewan perwakilan rakyat
Sidang paripurna berlangsung ricuh dari zaman ke zaman. Diduga karena berebut tempat kocok dadu dan jam tangan.
Tiba-tiba mak lebb…
Bapak dengan sepatu boot berlumpur dan telapak tangan yang tersayat-sayat
datang memutuskan aliran listrik.
Beliau nggremeng “Kencangkan ikat pinggang. Beras habis. Orkes dangdut jadi angan lagi.”
Seketika gubuk ini hening
dan kepala-kepala para penghuninya
mendadak kembali pening.(*)
*Penulis Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FIB Unmul.