Teks Foto: Diskusi Publik partisipasi perumpuan dalam pemilu 2024. (Hafif Nikolas/Times Kaltim)
Timeskaltim.com, Samarinda – Rumah Perempuan dan Anak (RPA) Kaltim, menggelar Diskusi Publik tentang keperempuanan di Tco Coffe Samarinda, pada Sabtu (11/11/2023) sore.
Diskusi Publik dengan tema “Peningkatan Perempuan Dalam Partisipasi Politik Kaltim” yang dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian bersama anggota Komisi II DPRD Samarinda, Shania Rizky Amalia. Hadir pula, Ketua PPUMI Kaltim Meliana.
Kegiatan yang bertujuan, meningkatkan kuantitas partisipasi perumpuan Kaltim dalam dunia politik. Dihadiri, wanita-wanita hebat Kaltim dari berbagai organisasi.
Walau partisipasi keterlibatan perempuan dalam politik di Kaltim sudah sangat baik. Namun, data yang tercatat dalam parlemen DPRD Kaltim 2019-2024 hanya 18 persen perempuan yang mendapatkan tempat. Dan perwakilan DPR RI dapil Kaltim hanya 1 orang perempuan yang terpilih.
30 persen pencalonan perempuan dikontestasi politik Indonesia. Tidak sesuai dengan keterwakilan yang ada. Jadi perlunya ada support dan solusi yang baik untuk peningkatan keterwakilan perempuan pada parlemen.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyampaikan, pentingnya peran para perempuan Kaltim dalam kontestasi politik. Baik sebagai keterwakilan calon legislatif ataupun menyokong suara para perempuan.
“Ini momentumnya perempuan Kaltim. Bukan hanya perempuan yang caleg, tapi juga para perempuan yang memilih harus cerdas dalam berpolitik.”
“Jadi para perempuan, pilihlah perwakilan yang akan mampu memperjuangkan nasib sesama perempuan,” ucap Hetifah.
Di samping itu, Legislator Samarinda Shania Rizky Amalia juga menambahkan, kondisi perwakilan perempuan dalam parlemen saat ini, di Kaltim maupun Kota Samarinda.
Menurutnya, minimnya kesusksesan perwakilan perempuan dalam kontestasi politik di 2019 lalu. Hanya beberapa perempuan yang mendapatkan kursi di legislatif.
“Samarinda sendiri kami cuman ada 7 orang, di Kaltim ada 12, dan di DPR RI cuman 1 keterwakilan perempuan Kaltim,” ungkap Shania.
Dari minimnya keterwakilan itu, ia berharap dorongan semua pihak khususnya sesama perempuan agar dapat meningkatkan keterwakilannya di bangku legislatif.
Ketua RPA Kaltim, Yeni Cahyo Sukamto menerangkan, diskusi ini sebagai awal para perempuan di Kaltim untuk jadi lebih solid.
Pihaknya, mendorong para perempuan untuk saling bergandengan dalam mengawal partisipasi perumpuan di kontestasi Pemilu 2024.
“Harapannya dengan adanya kegiatan, kami semua satu visi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Kaltim. Aktifnya perempuan di politik itu adalah keharusan,” harapnya. (Nik/Wan)