Kandang Harimau yang diduga menerkam seorang karyawan asal Sempaja, Samarinda.(Topan Setiawan/Times Kaltim)
Timeskaltim.com, Samarinda – Seorang karyawan, yang bertugas memberi makan seekor harimau peliharan majikannya, bernama Supriadi berusia 27 tahun. Tewas mengenaskan akibat diterkam. Diduga kejadian perkara terjadi di Jalan Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Sabtu (18/11/2023) siang tadi sekitar pukul 11.00 WITA.
Hanifah, adik perempuan Suprianda mengatakan, awalnya istri almarhum menghubungi ponsel ayahnya, orangtua Suprianda dan menjelaskan suaminya sudah meninggal dunia. Tetapi, sang istri tak mengetahui penyebab meninggalnya Suprianda, sehingga Hanifah pun langsung mengecek ke tempat sang kakak bekerja.
“Saat itu, saya ketemu dengan istrinya, kan dia nunggu diluar datang sama kakak saya, dia panggil saya, bilangnya kakakmu sudah meninggal, sambil nangis, saya tanya kenapa, katanya digigit harimau,” kata Hanifah saat ditemui di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie (RSUD AWS) sore tadi.
“Dan meninggalnya menurut bosnya (majikan Suprianda), sekitar jam 11 saat memberi makan harimau yang ada di rumah itu, karena lama gak keluar, bosnya menyuruh pembantunya ngecek tetapi dipanggil-panggil tidak ada,” sambungnya.
Majikan almarhum pun mengecek langsung ke kandang harimau untuk memastikan keadaan almarhum.
“Sampai disana bosnya ini langsung ngecek dan memberitahu saya dan istrinya kalau Sur (sapaan almarhum) sudah meninggal digigit harimau,” imbuhnya.
Kemudian ia pun mempertanyakan kepada pemiliknya, bagaimana bisa almarhum tersebut bisa dimangsa oleh harimau. Dijelaskan kemungkinan diterkam saat berada di luar kandang, lantaran pintu kandang diketahui ada dua dan satunya tidak terkunci.
“Posisi pintu kandang itu ada dua, yang satunya kemungkinan tidak dikunci sama Sur, keluarnya dari situ, langsung diterkam. Tetapi, saat bosnya itu datang Sur di dalam kandang, kemungkinan ditarik ke dalam,” bebernya.
Setelah itu, jasad Sur pun dikeluarkan oleh sang majikan dibantu dengan ayahnya.
“Jasadnya dimasukkan ke dalam kolam yang ada di rumah situ, takutnya digigit lagi,” papar Hanifah.
Kakaknya tersebut sudah bekerja dengan majikannya sekitar tiga tahun.
“Kerjanya dia beri makan harimau itu, sama ada anjing juga,” terangnya.
Sang adik pun mengatakan sebenarnya almarhum sudah lama ingin berhenti bekerja, tetapi selalu ditahan oleh majikannya.
“Dia sudah lama mau berhenti, karena sering mau diserang sama harimaunya, tetapi bosnya ini tidak percaya, mau bukti,” pungkas Hanifah.(Wan)